PERTAMA : Pendalilan Habib Munzir dengan hadits
syafaat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari kiamat
Habib Munzir berkata :
"Rasul saw memperbolehkan Istighatsah,
sebagaimana hadits beliau saw : “Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga
keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka
ber-istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka
beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu
mereka beristighatsah kepada Muhammad saw” (Shahih Bukhari hadits no.1405),
juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih
Muslim hadits No.194, Shahih Bukhari hadits No.3162, 3182, 4435, dan banyak
lagi hadist2 shahih yang Rasul saw menunjukkan ummat manusia beristighatsah
pada para Nabi dan Rasul, bahkan Riwayat Shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka
berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusai..
dst.. dst...dan Adam as berkata : “Diriku..diriku.., pergilah pada selainku..,
hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil – manggil Muhammad saw, dan
Nabi saw sendiri yang menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan
Istighatsah.
Maka hadits ini jelas – jelas merupakan rujukan
bagi istighatsah, bahwa Rasul saw menceritakan orang – orang ber-istighatsah
kepada manusia, dan Rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah
Istighatsah diperbolehkan bahkan hingga dihari kiamat kepada para hamba yg
dekat pada Allah di hari kiamat, dan ternyata dihari kiamat Istighatsah
diizinikan Allah swt hanya untuk Sayyidina Muhammad saw" (Kenalilah
aqidahmu 2 hal 76-77)
Sanggahan :
Hadits
yang dijadikan dalil oleh Habib Munzir ini adalah tentang istighotsah pada
waktu di padang mahsyar.
Marilah para pembaca yang budiman kita melihat
lafal hadits tersebut secara utuh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
يَجْمَعُ اللهُ النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُوْلُوْنَ لَوِ اسْتَشْفَعْنَا عَلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيْحَنَا مِنْ مَكَانِنَا، فَيَأْتُوْنَ آدَمَ فَيَقُوْلُوْنَ أَنْتَ الَّذِي خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيْكَ مِنْ رُوْحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوْا لَكَ فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّنَا، فَيَقُوْلُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ خَطِيْئَتَهُ وَيَقُوْلُ ائْتُوْا نُوْحًا أَوَّلَ رَسُوْلٍ بَعَثَهُ اللهُ، فَيَأْتُوْنَهُ فَيَقُوْلُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ خَطِيْئَتَهُ ائْتُوْا إِبْرَاهِيْمَ الَّذِي اتَّخَذَهُ اللهُ خَلِيْلاً، فَيَأْتُوْنَهُ فَيَقُوْلُ : لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ خَطِيْئَتَهُ ائْتُوا مُوْسَى الَّذِي كَلَّمَهُ اللهُ فَيَأْتُوْنَهُ فَيَقُوْلُ لَسْتُ هُنَاكُمْ فَيَذْكُرُ خَطِيْئَتَهُ ائْتُوا عِيْسَى فَيَأْتُونَهُ فَيَقُوْلُ لَسْتُ هُنَاكُمْ ائْتُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ فَيَأْتُوْنِي فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبٍّي
Allah mengumpulkan manusia pada hari kiamat, maka
mereka berkata, "Bagaimana kalau kita mencari syafaat agar Allah
mengistirahatkan kita dari tempat kita ini". Maka merekapun mendatangi
Adam, mereka berkata : "Engkaulah orang yang telah Allah diciptakan oleh
dengan tanganNya dan Allah telah meniupkan dari ruh ciptaanNya kepadamu dan
memerintahkan para malaikat maka merekapun sujud kepadamu, maka berilah syafaat
bagi kami di sisi Rob kami". Maka Adam berkata, "Aku tidak
pantas" dan Adam menyebutkan kesalahannya dan berkata, "Pergilah ke
Nuuh, rasul yang pertama kali Allah utus !". Maka merekapun mendatangi
Nuuh, dan beliau berkata, "Aku tidak pantas", lalu ia menyebutkan
kesalahannya, ia berkata, "Pergilah kalian ke Ibrahim yang telah dijadikan
Allah sebagai kekasih Allah !". Maka merekapun mendatanginya dan ia
berkata, "Aku tidak pantas", dan ia menyebutkan kesalahannya, (dan
berkata) : "Datangilah Musa yang Allah telah berbicara dengannya".
Maka merekapun mendatanginya, lalu ia berkata, "Aku tidak pantas" dan
ia menyebutkan kesalahannya, (dan berkata), "Datangilah Isa". Maka
merekapun mendatangi Isa, lalu ia berkata, "Aku tidak pantas, pergilah ke
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah diampuni dosa-dosanya yang
lampau dan yang mendatang". Maka merekapun mendatangiku, lalu aku meminta
izin kepada Robku…." (HR Al-Bukhari
no 6565 dan Muslim no 193)
Jawaban dari pendalilan ini dari beberapa sisi :
Pertama : Kondisinya jelas tatkala itu, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan hidup –setelah dibangkitkan dari
kuburan beliau- dan manusia juga dalam keadaan hidup karena telah dibangkitkan
dari kuburan mereka. Mereka berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
dan Nabi juga berbicara dengan mereka. Tentunya ini berbeda dengan kondisi
seseorang beristighootsah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dalam
keadaan telah wafat dan dalam keadaan di kuburan.
Kedua : Dalam hadits ini manusia tidak meminta
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghilangkan kesulitan dan
kepayahan yang mereka hadapi, akan tetapi mereka hanya meminta kepada Nabi
untuk berdoa kepada Allah agar menghilangkan kesulitan yang mereka hadapi (dan
para ulama telah sepakat akan bolehnya bertawassul dengan meminta kepada
seorang mukmin untuk mendoakannya kepada Allah), maka apakah sama dengan orang
yang datang kepada kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian minta
agar diberi rizki atau pekerjaan, atau diberi keturunan, dll ??!! apalagi yang
datang kepada kuburan selain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam??!!.
Ketiga : Lihatlah dalam hadits ini ternyata
manusia telah meminta pertolongan kepada para nabi 'alaihim salaam, mereka
meminta pertolongan mulai dari Nabi Adam 'alaihis salaam hingga akhirnya kepada
Nabi Muhammad. Semua nabi menolak untuk memberi pertolongan untuk memberi
syafaat kecuali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kalau para nabi saja
seluruhnya menolak memberi bantuan bahkan para nabi menyebutkan
kesalahan-kesalahan yang pernah mereka lakukan, lantas coba bandingkan dengan….
-
Orang-orang yang pergi ke kuburan orang sholeh yang kesholehannya
sangatlah jauh dan tidak bisa dibandingkan dengan kesholehan para nabi??,
lantas dengan pede-nya merasa orang sholeh tersebut akan membantunya??!!
-
Bahkan sebagian para pemakmur kuburan terkadang meminta ke kuburan orang
yang tidak jelas…bahkan terkadang meminta ke kuburan orang yang menyeru kepada
pluralisme?? Yang menyatakan semua agama sama !!!, yang menyatakan bahwa orang
yahudi dan nashrani juga masuk surga !!!!
-
Bahkan sebagian orang yang mewasiatkan agar kuburannya kelak dikunjungi
??!!, sebagaimana yang disampaikan oleh As-Sya'rooni dalam Tobaqootnya, dimana
ada salah seorang tokoh sufi yang berkata tatkala sakit akan meninggal :
"Barangsiapa yang memiliki hajat (kebutuhan) maka hendaknya ia datang ke
kuburanku dan hendaknya ia meminta hajatnya maka aku akan memenuhi
hajatnya" (At-Thobaqoot Al-Kubroo karya Asy-Sya'rooni 2/518).
Keempat : Tidak semua permintaan pertolongan
(istighootsah) yang ditujukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
dipenuhi oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi pernah bersabda :
لاَ أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَومَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ شَاةٌ لَهَا ثُغَاءٌ عَلَى رَقَبَتِهِ فَرَسٌ لَهُ حَمْحَمَةٌ يَقُوْلُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَغِثْنِي، فَأَقُوْلُ لاَ أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا قَدْ أَبْلَغْتُكَ وَعَلَى رَقَبَتِهِ بَعِيْرٌ لَهُ رُغَاءٌ يَقُوْلُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَغِثْنِي، فَأَقُوْلُ : لاَ أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا قَدْ أَبْلَغْتُكَ، وَعَلَى رَقَبَتِهِ صَامِتٌ فَيَقُوْلُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَغِثْنِي فَأَقُوْلُ : لاَ أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا قَدْ أَبْلَغْتُكَ أَوْ عَلَى رَقَبَتِهِ رقَاعٌ تُخْفِقُ فَيَقُوْلُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَغِثْنِي، فَأَقُوْلُ : لاَ أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا قَدْ أَبْلَغْتُكَ
"Sungguh aku tidak ingin mendapati salah
seorang dari kalian –pada hari kiamat- di atas lehernya ada seekor kambing yang
mengembek, di atas lehernya ada seekor kuda yang meringkik, seraya berkata
(*beristighotsah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), "Wahai
Rasulullah tolonglah aku", maka aku berkata, "Aku tidak bisa berbuat
sesuatupun kepadamu, aku telah menyampaikannya kepadamu", dan (*salah
seorang dari kalian) yang di atas lehernya ada seekor untuk yang bersuara lalu
ia berkata, "Wahai Rasulullah agitsni (tolonglah aku) !", maka aku
berkata, "Aku tidak bisa berbuat sesuatupun kepadamu, aku telah
menyampaikan kepadamu. Dan (*salah seorang dari kalian) di atas lehernya emas
dan perak, seraya berkata, "Wahai Rasulullah tolognlah aku", maka aku
berkata, "Aku tidak bisa berbuat sesuatupun kepadamu, aku telah
menyampaikan. Atau (*salah seorang dari
kalian) di atas lehernya ada kertas-kertas yang melambai-lambai (*yaitu kertas
tempat catatan hak-hak orang lain yang tidak ia tunaikan atau ia akhirkan),
lalu berkata, "Wahai Rasulullah, tolonglah aku", maka aku berkata,
"Aku tidak bisa berbuat sesuatupun kepadamu, aku telah menyampaikan
kepadamu" (HR Al-Bukhari no 3073 dan Muslim no 1831)
(bersambung…!!!)
Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-,
18-11-1432 H / 16 Oktober 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
www.firanda.com
Disalin pada 18 Juni 2013
Untuk lebih lengkapnya (teks arabnya), bisa klik
sumbernya langsung, ada komentar dan diskusi juga di sana.